SOLO-Penerapan Kurikulum 2013 di sejumlah sekolah percontohan kembali menuai keluhan. Jika sebelumnya kebanyakan keluhan berkaitan dengan masalah teknis, maka kali ini keluhan datang dari tenaga pengajar, tepatnya guru kelas IV tingkat sekolah dasar (SD).

Dalam hal ini, pendidik mengeluhkan karakter siswa yang sebagian besar masih kesulitan beradaptasi dengan penerapan Kurikulum 2013. Guru Kelas IV SD Al Irsyad Solo, Joko Purwanto, kepada Joglosemar, Selasa (3/9), menuturkan, karakter anak didiknya saat kelas III masih terbawa hingga kelas IV saat ini. Hal tersebut menimbulkan kesulitan tersendiri pada guru untuk melaksanakan pembelajaran kurikulum baru. Siswa pada penerapan Kurikulum 2013 diharuskan lebih aktif dan mandiri.

“Tapi untuk mereka kebanyakan masih belum dapat mandiri sepenuhnya. Saya sampai harus berkali-kali mengingatkan pada orang tua siswa perihal tanggung jawab anaknya di sekolah. Jika tidak begitu, anak-anak tidak akan bertanggung jawab penuh,” ungkapnya.

Menurut Joko, di luar kendala administrasi pada penerapan Kurikulum 2013 kali ini, kendala adaptasi siswa juga harus diperhitungkan. “Seperti kita tahu bahwa penerapan Kurikulum 2013 kali ini sangat mendesak persiapannya dan cenderung kurang matang. Padahal adaptasi siswa dengan hal yang baru membutuhkan waktu. Sampai sekarang, mereka belum dapat membedakan tema dalam setiap pelajaran. Misalnya, jika sekarang mereka mengerti setelah dijelaskan, mereka akan kembali kebingungan pada hari selanjutnya. Siswa masih kesulitan memilah-milah temanya,” imbuhnya.

Joko menambahkan, kendala tersebut tidak akan terlalu berdampak jika dalam penerapan Kurikulum 2013 tersebut ada program pembinaan karakter siswa yang tidak hanya melibatkan wali kelas, namun juga Bimbingan Konseling (BK). “Sehingga guru bisa konsentrasi ke materi kurikulum dengan pembinaan karakter siswa ada di tangan BK,” tukasnya.

Kondisi yang sama dialami oleh guru Kelas IV SD Muhammadiyah Program Khusus, Slamet Rismiyadi. Dikatakannya, kendala datang pada implementasi Kurikulum 2013 ketika siswa tidak memiliki sifat kemandirian penuh. “Maka mereka akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi. Karena seperti diketahui bahwa dalam penerapan kurikulum baru ini mengharuskan siswa lebih kreatif dan inisiatif. Guru dalam hal ini memiliki kedudukan sebagai pendamping,” ujarnya.  Triawati Prihatsari Purwanto

0 comments:

Post a Comment

Cara berkomentar : klik Comment as di atas dan pilih Name/URL. Dan isi nama anda. Lalu klik Continue dan klik Publish. Selesai !

Design by News Hot | Theme by Akbar - Premium Templates | Akbar